Kerja kelompok membutuhkan kerjasama yang tinggi jika ingin hasil kerja kelompoknya maksimal. Namun, ada saja hal-hal yang sepele atau kurangnya sikap profesional salah satu anggota kelompok sehingga kerjasama sulit dilakukan. Ada setidaknya 9 hal yang membuat hasil kerja tim atau kelompok kurang bagus. Nah, apa sajakah 9 hal penyebab hasil kerja kelompok kurang maksimal. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Rasa benci antar anggota kelompok
Sesama anggota kelompok ada saja yang saling membenci atau saling tidak menyukai satu sama lain. Sehingga dia merasa sirik dan tidak mau bekerja bersama dia atau selalu menolak pendapat salah satu anggota kelompoknya. Bahkan lebih buruk lagi, anggota kelompok saling bertengkar karena dia merasa diperlakukan secara tak pantas. Ada juga yang menyukai salah satu anggota kelompok sehingga semua pendapatnya disetujui begitu saja.
2. Ada ‘bos’
Dalam kelompok kerja, pastilah ada seorang ‘bos’ atau ketua yang bertugas mengatur anggota kelompoknya.Terkadang, ada saja ketua yang ingin menang sendiri. Hanya keputusannya saja yang boleh dipakai. Tak peduli apakah keputusannya itu salah atau benar. Sehingga anggotanya tidak bisa mengeluarkan pendapat-pendapatnya dan hanya bisa melaksanakan perintah atau arahan dari sang ketua.
3. Anggota kelompok terlalu banyak
Terkadang, jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak bisa saja mengganggu proses kerja kelompok. Mungkin karena mereka jadi makin seru mengobrol tentang hal yang diluar dari pekerjaannya. Idealnya, jumlah anggota kelompok yang paling sempurna itu hanyalah dua orang dan paling banyak 5 orang. Mengapa berdua? Karena dengan berdua, kita jadi lebih mudah berkomunikasi dan berdiskusi. Selain itu, kita juga tidak perlu malu saat mengeluarkan pendapat dan tidak ada yang namanya ‘bos’ dalam kelompok yang beranggotakan dua orang.
Namun, jika jumlah anggota kelompoknya lebih dari 2, maka Anda bisa memecah kelompok tersebut. Misalnya kelompok membuat film yang beranggotakan 6 orang. 2 orang sebagai kameraman, 2 orang sebagai editor, dan 2 orang lagi sebagai pemain film. Jangan sampai ada bagian yang sendiri karena dia akan merasa kesepian dan dapat mengurangi semangat kerjanya.
4. Malu
Dalam diskusi. Pastilah ada salah satu dari anggota kelompok yang pasif alias tidak pernah mengeluarkan pendapat. Itu bukan berarti orang tersebut bodoh atau tidak peduli. Dia peduli, dia tahu, bahkan sebenarnya dia punya banyak sekali ide cemerlang. Hanya saja dia tidak tahu bagaimana caranya memberitahukannya kepada orang lain atau karena malu. Itu sebabnya mengapa orang tersebut hanya diam dan menerima perintah saja. Dia terkesan tidak peduli dengan kelompoknya.
5. Malas
Selain malu, ada juga orang yang sangat malas dan benar-benar tidak peduli dengan kelompoknya. Dia cenderung memulai pembicaraan yang tidak berguna. Dia hanya bekerja saat kelompoknya dalam kondisi yang benar-benar terdesak. Dia juga membiarkan orang lain bekerja walaupun hanya sebagian kecil (bahkan dalam beberapa kasus hanya satu orang saja yang bekerja) sehingga hasil kerja kelompok tidak sesuai dengan yang diharapkan seluruh anggota kelompok.
6. Suka menunda-nunda
Ada kelompok yang suka menunda-nunda pekerjaan dan hanya dikerjakan satu hari sebelum hari H. Mungkin karena dia lupa atau karena mereka punya prinsip: “jika bisa besok, mengapa kita lakukan hari ini”. Selesaikanlah pekerjaan kalian dulu, nanti baru mengerjakan hal yang lain. Biar lebih plong dan tenang.
7. Tidak ada yang berani bertanggung jawab
Suatu kelompok membutuhkan seseorang yang berani dan cerdas untuk menjadi penanggung jawab jika kelompoknya melakukan kesalahan. Nah, terkadang ada saja kelompok yang tidak memiliki orang semacam itu sehingga mereka tidak berani bertindak dan hanya bergantung pada orang lain.
8. Tidak bisa menggunakan fasilitas secara maksimal
Terkadang hasil kerja kelompok tidak maksimal karena mereka tidak bisa menggunakan sumber daya yang ada. Seperti perpustakaan, area Wi-Fi gratis, komputer sekolah, software canggih, guru pembimbing, narasumber, orang lain yang bisa membantu, kendaraan, dll. Dengan menggunakan semuanya secara maksimal, kita bisa mengurangi biaya yang banyak. Tak apalah menghabiskan sedikit bensin untuk pergi ke perpustakaan daripada membeli buku di toko buku terdekat yang harganya mencapai puluhan ribu Rupiah.
9. Tidak tahu potensi dan kemampuan masing-masing kelompoknya
Tidak mengetahui potensi dan kemampuan masing-masing kelompoknya membuat salah satu anggota kelompoknya tidak bekerja dan hasil kerja kelompok tidak maksimal. Dengan begitu, anggota yang pendiam dan pemalu tetapi pintar dalam suatu hal yang berguna bagi kelompoknya (misalnya pintar di bidang IT), maka dia tidak bisa bekerja sebagai editor dalam suatu tugas kelompok. Terpaksalah orang yang kurang mampu IT yang mengerjakannya.
Nah, itulah 9 hal penyebab hasil kerja kelompok kurang maksimal. Intinya, kita semua sebagai anggota kelompok harus bersikap profesional. Profesional berarti tidak membeda-bedakan anggota kelompok kita. Walaupun kita tidak menyukai orang itu, berbeda pandangan, berbeda SARA, dan berbagai perbedaan yang lain. Jika kita sudah menjadi satu kelompok, kita adalah sama. Status dan derajat tidak berlaku di sini.
Nah untuk solusi nomor 4 dan 9, kita bisa membuat sebuah grup online di jejaring sosial seperti
Facebook dan pastikan semua anggota kelompok Anda masuk disana. Dengan begitu, orang yang tidak berani berpendapat secara langsung bisa berpendapat secara tidak langsung lewat grup ini. Sediakanlah juga salah satu orang yang mau mendengarkan dan menceritakan kepada anggota kelompok tentang pendapat orang yang pemalu tersebut.
Dengarkanlah semua pendpaat anggota kelompok dan pertimbangkanlah karena setiap pendapat ada benarnya dan ada juga salahnya. Jika salah, jangan dicemooh dan coba perbaiki pendapatnya. Juga maksimalkanlah semua fasilitas yang ada untuk mendukung kinerja kelompok Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar