"Ketebalan sekarang yang paling besar," ucap Iskandar M Siregar, Kepala Pelayanan Teknis Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, ketika ditemui Kompas.com di kompleks Borobudur, Selasa (9/11/2010).
Iskandar mengatakan, debu itu merata di seluruh candi seluas 14.161 meter persegi pada bidang-bidang horizontal, seperti lantai, atas stupa, keben, dan ornamen. Adapun pada bidang vertikal, ketebalan debu relatif lebih kecil.
Iskandar juga berharap, candi segera dibersihkan agar debu tidak merusak. Namun, waktu pembersihan masih menunggu informasi terkait letusan Merapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Kalau debu didiamkan akan mempercepat kelapukan batu. Debu itu jadi pupuk buat tumbuhan. Debu juga menutup pori-pori batu, lama-kelamaan pasir masuk ke sela-sela batu, terus ke saluran air. Kalau aliran air macet, akan fatal," urainya.
"Paling cepat, pembersihan dilakukan pekan depan. Kami masih memantau info dari Pak Rono (Kepala Pusat Vukanologi Bencana Geologi), akan ada hujan abu lagi atau tidak," ucapnya.
Seluruh bangunan candi, kata dia, sebenarnya sudah dibersihkan setelah letusan Merapi pertama kali pada 26 November 2010. Saat itu, pembersihan memakan waktu tujuh hari oleh 62 orang. "Kemarin itu debunya setebal tiga milimeter. Debu dikumpulkan sampai 56 ember ukuran 10 liter. Gimana sekarang, akan lebih lama lagi," ucap dia.
Kompas.com Selasa, 9 November 2010 | 12:43 WIB
http://regional.kompas.com/read/2010/11/09/12435552/Borobudur.Tertutup.Debu.2.Cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar